MenurutTim Kemdikbud (2017, hlm. 121) penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara: membatik, menenun, membordir, menyulam dan; melukis. Bahan tekstil dibuat dengan menjalin benang pakan dan lungsi dengan beragam pola jalinan. Membuat bahan tekstil bisa dilakukan baik dengan alat tenun tradisional maupun modern. Membuatbahan tekstil bisa dilakukan dengan alat tenun tradisional maupun modern. Kain wol dibuat dari bulu domba. Bahan benang buatan misalnya dakron, polyester dan nilon digunakan untuk membuat tekstil dengan jenis tertentu. Bahan benang yang lain, misalnya serat agel dan serat rami, digunakan untuk produk tekstil lain, seperti tas dan Sketsatersebut dapat dibuat dengan cara manual maupun menggunakan teknologi komputer. Dengan dibuatnya sketsa ini maka proses pembuatan yang akan dilakukan menjadi lebih mudah. Selain itu, dengan adanya rancangan ini kamu juga dapat menentukan bahan dan alat yang dapat digunakan. b. Rancangan Proses Pembuatan Menjahitadalah pekerjaan menyambung kain dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Teknik menjahit dapat dilakukan dengan tangan (manual) atau mesin jahit. Dalam pembuatan kain ikat celup Pengolahanserat bahan tekstil buatan dapat dilakukan melalui penyemprotan pemintalan basah, pemintalan kering dan pemintalan leleh. Berikut ini beberapa cara pengolahan serat bahan tekstil buatan. 1. Pengolahan Sellulosa Alatyang digunakan untuk membuat bahan tekstil bisa dilakukan dengan alat tenun tradisional maupun yang modern. 2 Rpp Seni Budaya-seni rupa, kls 7, semt. Genap . Seni Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil iSeni Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil iiSeni Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil iiiDAFTAR ISIKata Pengantar ………………………………………………………………………………………………………………… iiiDaftar Isi ………………………………………………………………………………………………………………………….. ivDaftar Gambar …………………………………………………………………………………………………………………. vI. Pendahuluan A. Deskripsi Singkat ……………………………………………………………………………………………………. 1 B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ………………………………………………………………….. 1 C. Petunjuk Belajar …………………………………………………………………………………………………….. 2 D. Peran Guru dan Orang Tua …………………………………………………………………………………….. 3II. Kegiatan Belajar 1 Analisa Keunikan Ragam HiasA. Indikator Pembelajaran ………………………………………………………………………………………….. 4B. Aktivitas Pembelajaran …………………………………………………………………………………………… 5C. Tugas ……………………………………………………………………………………………………………………... 11D. Rangkuman ……………………………………………………………………………………………………………. 13III. Tes Akhir Modul ……………………………………………………………..............………..………. 14Lampiran …………….……………………………………………………………………………………………………………….. 15Daftar Pustaka ……….…………………………………………………………………………………………………………….. 17Seni Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil ivDAFTAR GAMBAR 5 6Gambar Contoh teknik penerapan ragam hias pada 7Gambar Alat tenun Tradisional 8Gambar Contoh bahan pewarna alam untuk tekstil 9Gambar Contoh bahan pewarna sintetis untuk tekstil 10Gambar Contoh desain ragam hias pada kaos polosGambar Contoh kaos yang telah dilukisSeni Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil vMENERAPKAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTILA. Deskripsi Singkat D Dalam kegiatan pembelajaran ini teman-teman akan belajar tentang ragam hias serta penerapannya pada salah satu bahan buatan yakni tekstil. Yang terdiri dari kegiatan apresiasi ragam ragam hias, serta keunikan teknik pembuatannya serta kegiatan kreasi, yakni berkarya penerapan ragam hias pada bahan tekstil kaos.B. Kompetensi Inti dan Kompetensi DasarD 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang Kompetensi Inti dianutnya. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleran, gotong royong, santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, danSeni Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil 1Kompetensi Dasar mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. memahami prosedur penerapan ragam hias pada bahan buatan Tekstil membuat karya dengan berbagai motif ragam hias pada bahan buatan TekstilC. Petunjuk Belajar Sebelum Ananda menggunakan Modul 1 ini terlebih dahulu Ananda baca petunjuk mempelajari modul berikut ini 1. Pelajarilah modul ini dengan baik. Mulailah mempelajari materi pelajaran yang ada dalam Modul 1 di setiap kegiatan pembelajaran hingga Ananda dapat menguasainya dengan baik; 2. Lengkapilah setiap bagian aktivitas dan tugas yang terdapat dalam modul ini dengan semangat dan gembira. Jika mengalami kesulitan dalam melakukannya, catatlah kesulitan tersebut pada buku catatan Ananda untuk dapat mendiskusikannya bersama teman, menceritakannya kepada orang tua, atau dapat menanyakannya langsung kepada Bapak/Ibu Guru pada saat jadwal kegiatan pembelajaran berlangsung; 3. Lengkapi dan pahamilah setiap bagian dalam rangkuman sebagai bagian dari tahapan penguasaan materi modul ini; 4. Kerjakan bagian Tes Formatif pada setiap bagian Kegiatan Belajar sebagai indikator penguasaan materi dan refleksi proses belajar Ananda pada setiap kegiatan belajar. Ikuti petunjuk pegerjaan dan evaluasi hasil pengerjaannya dengan seksama; 5. Jika Ananda telah menguasai seluruh bagian kompetensi pada setiap kegiatan belajar, lanjutkan dengan mengerjakan Tes Akhir Modul secara sendiri untuk kemudian dilaporkan kepada Bapak/Ibu Guru; 6. Gunakan Daftar Pustaka dan Glosarium yang disiapkan dalam modul ini untuk membantu mempermudah proses belajar Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil 2Teruntuk Bapak/Ibu Orang Tua peserta didik, berkenan Bapak/Ibu dapat meluangkanwaktunya untuk mendengarkan dan menampung serta membantu memecahkanpermasalahan belajar yang dialami oleh Ananda peserta didik. Jika permasalahan belajartersebut belum dapat diselesaikan, arahkanlah Ananda peserta didik untuk mencatatkannyadalam buku catatan mereka untuk didiskusikan bersama teman maupun Bapak/Ibu Gurumereka saat jadwal kegiatan pembelajaran berlangsung. Teruntuk Bapak/Ibu Guru, modul ini disusun dengan orientasi aktivitas peserta didikdan setiap modul dirancang untuk dapat mencakup satu atau lebih pasangan kompetensi-kompetensi dasar yang terdapat pada kompetensi inti 3 pengetahuan dan kompetensi inti 4keterampilan. Setiap peserta didik diarahkan untuk dapat mempelajari modul ini secaramandiri, namun demikian mereka juga diharapkan dapat menuliskan setiap permasalahanpembelajaran yang ditemuinya saat mempelajari modul ini dalam buku catatan dengan permasalahan-permasalahan tersebut, diharapkan Bapak/Ibu Guru dapatmembahasnya dalam jadwal kegiatan pembelajaran yang telah dirancang sehingga Anandapeserta didik dapat memahami kompetensi-kompetensi yang disiapkan dengan Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil 3A. Indikator PembelajaranD 1. Mendeskripsikan penerapan ragam hias pada media tekstil, 2. Mengidentifikasi teknik penerapan ragam hias pada media tekstil, 3. Mengeksplorasi ragam hias flora, fauna, dan geometris pada media tekstil, 4. Mengomunikasikan hasil karya ragam hias pada media tekstil secara lisan maupun tulisan. Halo tahukah Ananda bahwa ragam hias pada tekstil telah diterapkan sejak lama pada pakaian-pakaian adat yang ada di Indonesia. Perhatikan ragam hias pada tekstil melalui gambar-gambar dibawah ini, tulislah keunikan ragam hias dan teknik pembuatannya!12 3 4 56 4Seni Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan TekstilNomor Motif / Ragam Hias Flora, Fauna, Geometrik, Teknik Batik, Tenun, Figuratif Sulam dll. 1 2 Fauna Ikan Teknik batik 3 4 5 6B. Aktivitas PembelajaranD1. Pengertian Bahan Tekstil Penerapan ragam hias motif flora, fauna, figuratif dan bentuk imajinasigeometris pada tekstil banyak kita jumpai di berbagai daerah di Indonesia. Teknikpembuatan ragam hias pada media tekstil dapat dilakukan dengan cara membatik,menenun, membordir, menyulam, dan melukis. Gambar Contoh teknik penerapan ragam hias pada tekstil Jenis bahan tekstil tidak hanya sebatas pada selembar kain, tetapi juga berbagaijenis bahan seperti kain songket, kain tenun, dan kain bordir. Setiap daerah memiliki cirikhas corak dan ragam hias. Proses pembuatan bahan tekstil dapat dilakukan dengan pola anyaman berupajalinan antara benang lungsi dan benang pakan yang saling bersilangan. Alat yangdigunakanSeni Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil 5untuk membuat bahan tekstil bisa dilakukan dengan alat tenun tradisionalmaupun yang Jenis dan Sifat Bahan Tekstil Gambar Alat tenun Tradisional Tahukah Ananda bahwa Jenis tekstil dapat diketahui dari perbedaan serat danpermukaan teksturnya? Ada yang berasal dari serat alam tumbuhan dan hewan, seratbuatan sintetis, dan serat dari bahan galian asbes dan logam. Serat bahan alammisalnya katun, wol, sutera. Serat buatan misalnya dakron, polyester, dan nilon. Seratdari bahan galian misalnya brokat, lame, dan songket. Jenis-jenis bahan tekstil inimemiliki sifat yang berbeda-beda, sebagai berikut1. Katun sifat bahan katun menyerap 2. Wol sifat bahan wol sangat kenyal, air higroskopis, mudah kusut, tidak mudah kusut, dapat kenyal dan dapat disetrika dalam menghantarkan panas, apabila temperatur panas yang tinggi. dipanaskan menjadi lebih lunak. WolKatun Sutera 3. Sutera sifat bahan sutera lembut, licin, berkilat, kenyal dan kuat. Bahan sutera banyak mengisap air dan memiliki rasa sejuk apabila Polyester, dan nilon bahan-bahan tekstil ini bersifat lebih tahan panas, tidak mudah kusut, tidak perlu disetrika, kuat, dan bila dicuci, akan cepat Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil 6Brokat Lane Songket 5. Brokat, lame, dan songket sifat bahan tekstil ini kurang menyerap air, mudah berubah warna, tidak mudah kusut, kurang menyerap air dan tidak tahan dengan panas Mengenal Bahan Pewarna Tekstil Tahukah Ananda bahwa Bahan tekstil memiliki warna yang berbeda satu samalainnya. Lalu dari mana warna-warna tersebut berasal? Warna dapat diperoleh daripewarna alam dan dapat diperoleh dari pewarna sintetis. Setiap pewarna ini memiliki sifatdan jenis yang alam dihasilkan dari ekstrak akar-akaran, daun, buah, kulit kayu dan alam bagi pengrajin sudah cukup dikenal. Pewarna alam biasa mereka perolehdari beberapa jenis bagian tumbuhan seperti kulit soga, mengkudu, kesumba, dan alam pada umumnya warna yang dihasilkan tidak begitu cerah tetapi lembut. Gambar Contoh bahan pewarna alam untuk tekstilSeni Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil 7Pewarna sintetis diperoleh dari zat warna buatan yang dibuat melalui proses kimia denganbahan dasar arang, batu-bara, atau minyak pewarna sintetis, jenis pewarnanya adalah Naptol dan Indigosol. Jenis pewarna Naptoldigunakan pada teknik celup dan pewarna Indigosol dapat digunakan dengan cara celup dancolet lukis. Pewarna Sintetis umunya menghasilkan warna yang lebih cerah dan mencolok. Gambar Contoh bahan pewarna sintetis untuk tekstil 4. Ayo Berkarya a. Melukis Ragam Hias pada Kaos Polos Ananda mari berkarya lukis pada kaos polos, agar Ananda lebih memahami dan meningkatkan daya kreativitas dalam penerapan ragam hias pada bahan tekstil. Bentuk ragam hias dapat diaplikasikan pada media tekstil, salah satunya adalah dengan menggunakan teknik melukis. Melukis pada bahan tekstil kaos, menjadi pilihan yang bisa dilakukan. Pewarnaan bisa dilakukan dengan menggunakan cat tekstil, cat sablon, atau cat akrilik. Proses pembuatannya dapat menggunakan kuas dan diberi campuran beraneka warna. Sebelum dicat, kaos terlebih dahulu dibuatkan sketsa ragam hiasnya. Pada saat pengecatan, sebaiknya kaos diberi alas dalam agar tidak tembus ke Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil 8Alat dan Bahan yang diperlukan1 Kaos polos2 Pensil dan Penghapus3 Cat Akrilik Putih4 Kuas5 Cat Akrilik Warna-Warni Kaos Polos6 Spidol Permanen Kecil7 Vernish Lukis/cat semprot bening Pensil dan Penghapus Contoh Ragam Hias pada Kaos8 Palet Warna9 Pembidang Sulam Kayu/Plastik Varnish10 Alas Cat semprot Bening Cat Akrilik Spidol Permanen Kuas PembidangPalet warnaAktivitas memilah alat dan bahanAnanda memilah jenis alat dan Bahan dalam membuat karya lukis Jenis Alat Jenis Bahanb. Proses Pembuatan Kaos Lukis 1 Proses Desain Proses desain dilakukan diatas kertas, untuk menentukan obyek yang akan digambar dan tulisan yang akan dicantumkan pada kaos. Gambar Contoh desain ragam hias pada kaos polos 9Seni Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil2 Proses Pelapisan warna dasar Putih Pilih bagian kaos polos yang ingin dilukis, pasang pembidang dan eratkan pada kaos, kemudian dilapisi dengan cat akrilik berwarna putih hingga merata menggunakan kuas cat minyak besar, kemudian dijemur hingga kering. Jika kaos berwarna, pelapisan cat putih dilakukan dua kali, agar warna putih lebih tebal. Pekapisan warna putih ini dilakukan, agar gambar lebih tegas, dan warna tidak tembus ke dalam kaos, dan mengotori kaos. Untuk tas dan sepatu bisa dilakukan dengan langkah yang Penerapan Desain pada Kaos. Setelah lapisan putih kering, desain yang sudah dirancang diterapkan diatas permukaan Pewarnaan Pewarnaan menggunakan akrilik warna-warni, gunakan kuas kecil agar hasil warna merata dan rapi. Pilih komposisi warna yang cerah, agar desain lebih Pemberian Outline Untuk memberikan ketegasan pada desain, outline gambar ditebalkan dengan spidol permanent kecil berwarna hitam. Beri garis dan hiasan-hiasan tambahan dengan Finishing Finishing dilakukan dengan melapisi hasil gambar dengan vernish lukis, agar warna terlindungi dan tidak luntur ketika dicuci. Setelah vernish Kering, kaos lukis siap Contoh kaos yang telah dilukisSeni Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil 10C. Tugas1. Penilaian Diri a. Dapatkah Ananda membuat 3 jenis ragam hias dengan menggunakan berbagai bahan yang berbeda pada bahan tekstil? b. Dapatkah Ananda menciptakan pola ragam hias baru pada bahan tekstil?2. Penilaian Praktik Ananda sudah menilai kemampuan sendiri. Kini Ananda menilai gambar teman dengan kriteria pada tabel Aspek yang dinilai Skor maksimum Nilai1 Penguasaan alat dan media 302 Komposisi gambar ragam hias 403 Pewarnaan 204 Kerapihan 10 Jumlah 1003. Tes Pengetahuan Uraian a. Bagaimana cara ragam hias dijadikan motif pada bahan tekstil? b. Jelaskan cara pemberian warna ragam hias pada bahan tekstil?Pilihan ganda1. Berikut ini adalah cara menerapkan ragam hias pada tekstil yang dapat dilakukan,kecuali ….a. Membatik b. Memahat c. Menenun d. Melukis2. Alat dan bahan yang digunakan dalam melukis ragam hias diatas kaos antara lain …. a. kuas, cat akrilik, canting b. kuas, cat air, pensil c. kuas, cat akrilik, pensil d. kuas, cat air, cantingSeni Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil 113. Kulit soga merupakan salah satu jenis pewarna alam yang mengahasilkan warna ….a. coklat b. biru c. hijau d. ungu4. Naptol merupakan jenis pewarna tekstil ….a. alami b. campuran c. murni d. sintetis5. Finishing karya lukis ragam hias pada kaos dapat dilakukan dengan memberikanlapisan ….a. cat air b. varnish c. cat minyak d. cat akrilik4. Penilaian yang Berhubungan dengan Perilaku Bagaimana tanggapan Ananda tentang gambar ragam hias yang teman-teman buat?5. Penugasana. Buatlah sketsa ragam hias yang akan diterapkan pada pada bahan tekstil dengankertas, ukuran 25 X 30 Gunakan pewarna apa saja yang dimiliki pilihan untuk memberikan warnac. Gunakan tabel pengamatan untuk desain ragam hias pada media Aspek yang dinilai Tanggapan hasil pengamatan1 Jenis ragam hias2 Kendala proses berkarya3 Media berkaryaNo Kriteria penilaian Nilai maksimum Nilai 1 No 1 menjawab dengan benar 30 2 No 2 menjawab dengan benar 10 3 No 3 menjawab dengan benar 20 4 No 4 menjawab dengan benar 10 5 No 5 menjawab dengan benar 30 100 JumlahSeni Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil 12D. Rangkuman D Penerapan ragam hias pada bahan tekstil sekarang ini mengalami perkembangan pesat. Teknik yang digunakan juga mengikuti perkembangan zaman. Penerapan ragam hias pada bahan tekstil sekarang ini tidak hanya dilakukan dengan menggunakan teknik batik, tenun, sulam dan bordir, namun bisa juga gabungan dari semuanya. Ragam hias pada bahan tekstil banyakdipengaruhi oleh kehidupan sosial masyarakat pendukungnya. Semua hasil bahan denganmenggunakan tekstil yang membedakan hanya tehnik atau pembuatannya saja. Saya ucapkan selamat atas ketekunan dan kesungguhan teman-teman mempelajari modul ini. Jika teman-teman sudah mempelajari modul ini dengan baik, jangan lupa mintalah tes akhir modul pada guru pamong. Untuk mempelajari modul berikutnya Teman-teman harus dapat menyelesaikan tes akhir modul dengan nilai minimal 75. Jika teman-teman belum mencapai nilai 75 jangan berkecil hati pelajarilah kembali modul ini hingga teman-teman memahami benar materinya. Jika Teman-teman mempelajari modul ini dengan baik, maka teman-teman akan lebih dalam memahami cara menggambar ragam hias pada tekstil atau pada kain. Tetaplah bersemangat untuk mempelajari modul berikutnya. Teriring doa semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan, kemudahan dan kesabaran dalam Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil 13Penilaian PraktikBuatlah gambar ragam hias pada tekstil dengan ketentuan sebagai berikut 1. Gambar dibuat pada kaos Skor maksimum NilaiNO Aspek yang dinilai 30 50 1. Penguasaan alat dan media teknik 20 2. Komposisi gambar 100 3. Pewarnaan Jumlah nilai2. Gambar diwarnai dengan menggunakan cat Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil 14GLOSARIUMBatik Teknik membuat motif pada kain dengan teknik menahan warna menggunakanCat Akrilik lilin dengan alat bernama Jenis cat yang dapat dilarutkan dengan air dan bersifat tahan air jika sudahFinishing RancanganOutline Tahap penyelesaian Kain yang terbuat dari kapas. Garis tepi gambar/ Bahan berupa komponen yang membentuk rangkaian memanjang yang Contoh serat yang paling sering dijumpai adalah serat pada Buatan, tiruan. Kain yang terbuat dari serat kepompong ulat sutera. dalam pemakaiannya sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain. Serat kain yang terbuat dari bulu dombaSeni Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil 15KUNCI JAWABAN1. Penilaian Diri a. Ya/Bisa b. Ya/Bisa2. Penilaian Praktik Berikan penilaian kepada teman teman-teman berdasarkan Tes Pengetahuan Uraian a. Membuat/menyiapkan desain ragam hias flora, fauna, geometris dan figuratif dan dipindahkan ke permukaan tekstil dengan alat dan bahan yang sesuai. b. Setelah desain dipindahkan menjadi bentuk sketsa pada permukaan tekstil/kain, kemudian diberikan warna berupa cat misalnya cat akrilik dengan menggunakan kuas secara teliti dan ganda 1. B 2. C 3. A 4. D 5. B4. Penilaian yang Berhubungan dengan Perilaku Berikan penilaian sesuai pengalaman teman-teman Penugasan Buatlah karya desain sesuai dengan arahan. Perhatikan contoh berikutKUNCI JAWABAN TES AKHIR MODUL PENILAIAN PRAKTIKMembuat desain pada kaos polos dan mewarna dengan cat akrilik. Perhatikan contohSeni Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil 16Purnomo, Eko dkk. 2016. Seni Budaya Kelas VII. Jakarta Eni dan Buku Kumpulan Modul SMP Terbuka. Jakarta di akses 19 Agustus 2020 di akses 19 Agustus 2020 di skses 19 Agustus 2020 di akses 19 Agustus 2020 di akses 19 Agustus 2020 di akses 19 Agustus 2020 di akses 19 Agustus 2020 and-tattoo-decoration-in-ethnic-oriental-indian-style/224866533 di akses 17 September 2020Seni Budaya - Modul 1. Menerapkan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil 17 Bahan tekstil jelas sudah tidak asing lagi bagi Anda, bukan? Bagaimana tidak, bahan tekstil sudah menjadi kebutuhan primer bagi semua orang. Mulai dari pakaian, seprei, mukenah dan barang-barang kain yang lain semua berasal dari bahan tekstil. Namun, pernahkah Anda mengetahui cara membuat bahan tekstil?Proses pembuatan bahan tekstil tidak semudah yang Anda bayangkan. Pasalnya, proses tersebut meliputi beberapa tahapan yang pastinya juga membutuhkan waktu yang tidak pengolahan bahan tekstil dilakukan dengan dua cara, yaitu secara manual dan secara mesin. Umumnya, baik secara manual maupun mesin memiliki proses yang sama. Selain itu, unsur keestetikan juga menjadi penentu bagi kualitas kerajinan bahan tekstil. Semakin tinggi nilai estetikanya, semakin tinggi pula kualitasnya. Sehingga, harga kerajinan tekstil pun akan mengikuti kualitas Juga Apa yang dimaksud dengan TekstilProses pengolahan bahan tekstilBahan tekstil yang sudah melalui proses pengolahan untuk menjadi kapas kemudian menuju ke tahap pembuatan menjadi kain. Ada beberapa proses dari kapas atau serat hingga menjadi kain yang perlu Anda ketahui1. PemintalanPemintalan merupakan proses pengolahan kapas atau serat yang telah melewati proses pemilihan menjadi seutas PenggulunganBenang yang sudah melalui proses pemintalan kemudian digulung menggunakan alat penggulung khusus ataupun secara manual. Hal ini untuk menjaga kerapian benang agar proses pembuatan kain tidak terhambat karena benang yang dan penggulungan benang, PencelupanProses pencelupan pada benang adalah untuk memberikan warna pada benang sebelum benang siap untuk menjalani proses PenenunanBenang yang sudah berwarna kemudian ditenun menjadi sebuah kain. Proses penenunan bisa menggunakan alat tenun manual ataupun dengan misan, dasar pembuatan bahan tekstilPembuatan bahan tekstil memiliki beberapa teknik. Berikut teknik pembuatan bahan tekstil yang perlu Anda ketahui1. TenunTeknik tenun pastinya menjadi teknik yang sudah tidak asing lagi bagi Anda. Proses pembuatannya yang memakan waktu cukup lama dan harus penuh ketelitian membuat kain hasil tenun memiliki harga yang relatif mahal. Namun, hal itu tak mengurangi peminat kain tenun tradisional sendiri memiliki dua jenis, alat tenun gendong dan alat tenun bukan mesin. Pada alat tenun gendong, bukan berarti si penenun menggendong alatnya. Namun, ada penyangga untuk pinggul penenun sehingga seolah sedang menggendong alat tenunnya. Berbeda dengan alat tenun gendong, alat tenun bukan mesin tak memiliki penyangga pinggul melainkan tempat injakan khusus untuk menjalankan alat tersebut. Penenun menggunakan alat ini sambil duduk di atas PewarnaanTeknik pewarnaan menjadi salah satu teknik terpenting dalam cara pembuatan bahan tekstil. Ada dua teknik dalam pewarnaan, yaitu teknik pewarnaan ikat celup dan teknik pewarnaan pewarnaan ikat celup dilakukan sebelum benang ditenun menjadi sebuah kain utuh. Sedangkan teknik pewarnaan batik dilakukan setelah benang menjadi sebuah produk kain Juga Ragam Hias diatas Bahan Tekstil3. MembentukPembentukan kerajinan tekstil juga dilakukan dengan dua cara, yaitu pemotongan dan penyambungan. Teknik ini akan menjadikan sebuah kain menjadi produk jadi seperti baju, celana, rok, melakukan pemotongan, pertama-tama perlu melakukan penggambaran pola di atas kain. Pada saat pemotongan hendaknya melebihkan sedikit dari pola yang ada guna memudahkan proses penyambunganSelanjutnya, Anda dapat melakukan penyambungan kerajinan tekstil dengan cara menjahit secara manual maupun menggunakan DekorasiPendekorasian tekstil berarti menghias produk tekstil yang sudah Anda buat, seperti memberikan motif. Pemberian motif berguna untuk memberikan nilai tambah pada keestetikan kerajinan tekstil SulamSulam merupakan salah satu teknik pendekorasian tekstil. Teknik dilakukan dengan cara manual menggunakan jarum dan BordirSelain sulam, bordir merupakan salah satu teknik dalam mendekorasikerajinan tekstil Anda. Tentunya teknik ini lebih praktis dan menghemat waktu. Hal itu karena teknik ini menggunakan bantuan mesin bernama mesin membaca informasi di atas, bagaimana menurut Anda cara membuat bahan tekstil? Sudah pasti tidak semudah menggunakannya, bukan? Terkadang harga yang terlalu tinggi membuat sebagian orang terlena sehingga lupa bagaimana rumitmya cara pembuatannya. Semoga anda berminat untuk membuat seragam dengan bahan tekstil berkualitas, datang aja ke arto konveksi. Kami merupakan perusahaan jasa konveksi yang bisa membantu anda untuk membuat seraam custom dengan berbagai pilihan bahan tekstil. Jangan malu untuk bertanya atau konsultasi ke cs kami ya, cus kontak no. dibawah ini... Proses dapat diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana pembuatan kerajinan bahan tekstil tersebut dilaksanakan. Pembuatan adalah kegiatan untuk menghasilkan kerajinan tekstil. Proses pembuatan kerajinan tekstil terdiri atas beberapa tahapan dari tahap awal pengolahan bahan sampai dengan barang siap digunakan. Pertama, proses serat atau benang menjadi kain, lalu kain menjadi kerajinan tekstil, seperti busana, tas, sarung bantal dan lain-lain, serta pewarnaan dan pemasangan aksesori untuk suatu fungsi tertentu atau menambah nilai estetis atau keindahan pada produk kerajinan tekstil yang dibuat. Secara umum proses pembuatan kerajinan tekstil meliputi produk serat, benang, kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Produk kerajinan bahan tekstil adalah produk kerajinan yang dihasilkan melalui keterampilan tangan dan keterampilan berpikir dalam mengolah suatu bahan atau material sehingga menghasilkan estetika atau keindahan sekaligus fungsi tertentu. Produk kerajinan tekstil memiliki nilai yang tinggi karena menuntut kemampuan berkarya menggunakan keterampilan tangan, baik tanpa menggunakan alat bantu maupun dengan menggunakan alat bantu sederhana. Kerajinan tekstil yang berkualitas, mengangkat kekhasan daerah, dan dilakukan oleh masyarakatnya memiliki nilai jual yang tinggi, dan dapat dimanfaatkan untuk lingkungan dan kesejahteraan bersama. Urutan proses pembuatan kerajinan tekstil dapat diilustrasikan dengan bagai di bawah ini. Proses pada pembuatan kerajinan tekstil, seperti tampak pada di atas terdiri dari beberapa tahapan. Pertama, pembuatan serat/benang menjadi kain/tekstil yang menggunakan teknik tenun. Kedua, pembuatan kain/tekstil menjadi satu bentuk kerajinan tekstil. Terakhir, proses pemasangan asesoris atau nishing sehingga menghasilkan kerajinan tekstil yang siap digunakan. Proses pewarnaan dapat dilakukan pada serat/benang, pada kain atau pada bagian akhir setelah kerajinan tekstil terbentuk. Pewarnaan pada benang dilakukan dengan pencelupan serat/benang. Pada tekstil tanpa motif/ polos, pewarnaan dilakukan dengan pencelupan dengan 1 warna, sedangkan untuk menghasilkan tekstil dengan motif tertentu, pewarnaan menggunakan teknik ikat dengan beberapa kali pewarnaan. Pewarnaan pada kain/tekstil dapat menggunakan teknik rintang warna, seperti teknik batik atau jumputan, teknik print seperti cap, sablon, atau digital printing serta teknik lukis. Dekorasi dapat dilakukan pada kain atau pada produk yang sudah terbentuk, dengan teknik sulam dan bordir, maupun penambahan aksesori untuk menambah keindahan produk kerajinan tekstil. Teknik Pembuatan Kerajinan Tekstil Dalam Pembuatan seni kerajinan tekstil teerdapat beberapa teknik yang digunakan adapun teknik yang digunakan dalam kerajinan tekstil diantanya adalah sebagai berikut 1. Teknik Tenun Teknik tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan prinsip yang sederhana yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Dengan kata lain bersilangnya antara benang lungsi dan pakan secara bergantian. Teknik pembuatan kain yang masih tergolong kerajinan karena mengandalkan keterampilan tangan adalah teknik tenun. Kain tenun di Indonesia dikerjakan dengan dua jenis teknik, yaitu tenun gendong benang lungsi yang akan ditenun diikat mengelilingi hingga punggung penenun yang digunakan di seluruh Indonesia, dan teknik tenun yang menggunakan bingkai kayu sebagai alat bantu tenun. Pada teknik tenun dua jenis, dengan benang lungsin putus yang akan menghasilkan kain panjang atau selendang dan dengan benang lungsin tidak terputus untuk menghasilkan sarung berbentuk tabung. Proses teknik tenun adalah sebagai berikut. Menyiapkan benang lungsin yang panjangnya sama dengan panjang kain yang diinginkan. Memasang benang lungsin pada cucukan. Menyiapkan benang pakan. Penenunan dilakukan dengan memasukan benang pakan ke antara benang-benang lungsin. Alat Tenun Alat tenun adalah alat atau mesin untuk menenun benang menjadi tekstil kain. Menurut ukurannya, alat tenun tradisional dan alat tenun bukan mesin yang berukuran kecil dipakai untuk menenun sambil duduk, sementara alat tenun berukuran besar digunakan untuk menenun sambil berdiri. Berikut ini alat tenun tradisional yang ada di beberapa daerah di Indonesia. Alat Tenun Gendong. Bagian alat yang disebut epor diletakkan di belakang pinggul seperti menggendong ketika menenun dan menggunakan tangan saat prosesnya. Hasil dari proses ini dapat menghasilkan kain tenun hingga mencapai ukuran 50 – 90 cm. ATBM. Alat Tenun Bukan Mesin merupakan alat tenun yang digerakkan oleh injakan kaki untuk mengatur naik turunnya benang lungsi pada waktu masuk keluarnya benang pakan, dipergunakan sambil duduk di kursi, Pengrajin duduk kursi/dibangku karena alat tenun berdiri di atas lantar membentuk sebuah kerangka kayu. Alat ini merupakan perombakan dari alat berpenahan pinggang menjadi alat penggerak kaki. 2. Teknik Pewarnaan Pada umumnya, teknik pewarnaan kain-kain tradisional di Indonesia memanfaatkan proses celup dengan rintang warna seperti teknik batik dan teknik pada Kain Sasirangan khas Banjar, Kalimantan Selatan, dan teknik ikat pada pewarnaan serat/benang tenun. Perbedaan utama teknik batik dan sasirangan dengan kain tenun ikat adalah pewarnaan kain batik dilakukan setelah benang ditenun menjadi kain, sedangkan pada kain tenun ikat pewarnaan dilakukan pada benang sebelum ditenun menjadi kain. Teknik Pewarnaan Ikat Celup Teknik ikat celup sudah dilakukan sejak lama di seluruh belahan dunia. Asal usul teknik ini diperkirakan berkembang di India dengan sebutan Bhandani sejak 906 618 SM. Teknik ini berasal dari dataran Cina pada zaman Dinasti Tang dibuat pada kain sutera. Teknik pewarnaan ikat terdiri atas ikat hanya pada benang lungsin atau pakan dan ikat ganda pewarnaan pada benang pakan dan lungsin. Langkah pertama teknik ikat celup menempatkan benang pakan/lungsin pada plangkan. Langkah kedua adalah menggambarkan pola motif pada benang yang sudah terpasang pada plangkan. Langkah ketiga adalah mengikat bagian benang sesuai dengan motif yang diinginkan. Ikatan yang kuat, tebal dan rapi akan dapat menghalangi warna dengan baik. Langkah keempat adalah benang yang sudah diikat dicelup dengan warna-warna sesuai dengan rancangan. Pewarnaan dilakukan mulai dari warna yang paling tua, ke warna yang paling muda. Setelah pewarnaan pertama, warna kedua diperoleh dengan melepaskan ikatan pada bagian yang ingin diwarnai, dan seterusnya hingga selesai. Benang yang sudah diwarnai lalu dikeringkan. Setelah kering, benang lungsin dipasang pada alat tenun, sedangkan benang pakan dipasang pada kelenting. Selain teknik pewarnaan ikat celup pada benang tenun, ada pula teknik rintang warna dengan menggunakan lilin/malam, yaitu teknik batik. Proses pewarnaan pada teknik batik adalah sebagai berikut. Membuat sketsa motif batik pada kain polos. Menyiapkan alat dan bahan seperti malam, canting, kompor batik dan zat warna alam berikut fasilitas pendukung lainnya. Memanaskan malam pada kompor batik sampai 60 °C. Dengan menggunakan canting untuk batik tulis atau cap aluminium untuk batik cap, mengambil malam dan menutup pola motif pada kain sesuai sketsa yang telah ditentukan. Menentukan warna celup. Mencelup kain batik sesuai dengan warna yang telah ditentukan. Melorod melepaskan malam dengan cara merebus kain pada air mendidih, dibilas dan diangin-angin. Untuk proses pewarnaan lebih daripada 1 warna, langkah kerja mulai dari menggambar dangan canting atau cap hingga melorod diulang sesuai dengan jumlah warna. 3. Teknik Membentuk Kerajinan Tekstil Produk kerajinan tekstil sangat beragam. Namun, secara umum, pembentukan kerajinan tekstil dilakukan dengan memotong dan menyambung bahan. Pemotongan diawali dengan penggambaran pola sesuai dengan bentuk dan ukuran produk kerajinan tekstil yang dirancang. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan gunting khusus kain, untuk kemudahan pemotongan dan menghasilkan potongan yang rapi. Ingatlah selalu untuk memotong bahan sedikit lebih besar daripada pola, untuk memberikan ruang penyambungan. Penyambungan bahan dapat dilakukan dengan teknik jahit, manual, teknik jahit dengan menggunakan mesin jahit, dan penggunaan lem. Teknik penempelan dengan lem hanya digunakan untuk kebutuhan tertentu saja, misalnya penempelan aksesori dengan syarat kain atau bahan tekstil cukup tebal atau rapat dan lem cukup kental sehingga lem tidak menembus kain. 4. Teknik Dekorasi Dekorasi Tekstil adalah teknik menghias tekstil dengan cara memberikan motif atau hiasan pada tekstil. Teknik yang digunakan ada bermacam-macam yang bertujuan untuk menambah keindahan pada dekorasi diantaranya adalah sulam dan bordir. Sulam dan bordir selama ini menjadi unsur estetis sebagai perannya dalam mempercantik tampilan kerajinan tekstil. Keduanya jika dilihat memiliki tampilan yang sama, namun sebenarnya keduanya berbeda. Teknik pembuatan bordir dilakukan menggunakan mesin. Sedangkan sulam adalah hiasan yang dibuat di atas kain menggunakan jarum jahit dan dilakukan dengan tangan. Terdapat berbagai jenis mesin bordir yang sering digunakan, namun tidak ada mesin sulam. Karena sulam pada dasarnya adalah mengaplikasikan tusuk jelujur, tusuk kelim, tusuk rantai, dan tusuk silang. Selain itu bahan yang digunakan pun berbeda, mulai dari benang yang digunakan untuk menyulam hingga jenis kainnya, seperti wol, linen, sutra, katun, rayon, dan lainnya. Dalam tekniknya mengaplikasikan sulam tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama, karena dibutuhkan ketelitian, serta kreativitas. Jika dibandingkan dengan bordir tentunya lebih cepat dan mudah, karena mengunakan mesin. Teknik Sulam Teknik sulam adalah seni membuat hiasan motif dengan memadukan dekorasi sulaman pada kain dengan alat jarum dan benang. Dekorasi sulam pada kain tenun di antaranya dengan menambahkan benang emas dan manik-manik kaca cermuk. Selain benang, hiasan untuk sulaman dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet. Sulaman dilakukan dengan menjahitkan benang sulaman atau benang emas pada kain dasar yang dipola. Kain dasar dijepit kencang pada suatu bingkai yang terbuat dari sejenis kayu tipis yang terdiri dari dua buah lingkaran. Lingkaran pertama diletakkan di bagian dalam dan lingkaran kedua dibagian luar. Pada sambungan lingkaran dipasang sekrup yang dinamakan dengan "ram" berfungsi seperti pembidang. Kain yang akan disulam direntangkan pada lingkaran tadi, dijepit diantara dua lingkaran diantara ram dan dikencangkan dengan memutar skrup. Setelah kain renggang, dimulailah menjahit motif pada kain melalui tangan-tangan terampil. Dekorasi juga dilakukan dengan memanfaatkan teknik bordir, yaitu teknik sulam yang dikerjakan dengan bantuan mesin jahit modifikasi. Beberapa daerah di Indonesia dikenal dengan kerajinan sulam dan bordirnya, yaitu Tasikmalaya, Sumatra Barat, Gorontalo, Aceh, Sumatra Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Proses sulam atau bordir adalah sebagai berikut. Menyiapkan kain yang akan disulam atau dibordir. Menentukan pola sulam/bordir atau motif atau ragam hias. Menjiplak pada kertas minyak dengan menggunakan spidol atau balpoin. Menjiplak ke atas kain dengan menggunakan kertas karbon. Menyiapkan kain pada gelang ram atau pamidangan dengan meregangkan kain sampai ketegangan maksimum. Kain siap untuk disulam atau dikerjakan dengan teknik bordir. Teknik kerajinan pengolahan kerajinan tekstil dapat dilakukan berupa pembentukan bahan, pembuatan motif dan nishing. Pengolahan bahan serut; pintal; tarik. Pembentukan motif tenun ikat pakan, tenun ikat lungsin, tenun ikat ganda, batik tulis, batik cap, printing mesin, sablon tangan, batik kombinasi, songket, sasirangan, dan lain-lain. Pada tahap nishing dikanji; kerawang; aplikasi kain; aplikasi manik; aplikasi payet; aplikasi prada; aplikasi hiasan logam; aplikasi kerang-kerangan, dan lain-lain. Kita dapat menghasilkan karya tekstil yang inovatif dan unik dengan kreativitas kita mengolah tekstil dengan teknik-teknik tersebut, secara khusus ataupun mencampurkan beberapa teknik.

membuat bahan tekstil bisa dilakukan dengan alat